Ketika kami berada di kota Ubadan, datang seorang pemuda ahli ibadah penduduk kota Kufah.
Lalu pemuda itu meninggal pada hari yang sangat panas.
Aku menyarankan kepada teman-teman agar kami mengurus jenazah itu setelah derajat panas agak berkurang.
Maka kami beranjak untuk mempersiapkan jenazah.
Tidak lama setelah itu aku tertidur dan bermimpi seakan berada di sebuah pemakaman,
dan tiba-tiba aku berada di sebuah kubah dengan indahnya kilauan mutiara.
Aku terus memperhatikannya, dan tiba-tiba kubah itu terbelah,
lalu muncullah seorang pelayan wanita yang tidak pernah aku lihat padanan kecantikannya.
Dia bergerak mendekati ke arahku seraya berkata:
“Demi Allah, janganlah engkau tahan pemuda itu dari kami sampai waktu Dzuhur.”
Akhirnya aku menguburkan jenazahnya di tanah itu.
Dikisahkan oleh Ibnu Abid Dunya dalam Al-Manaamat
sebagaimana dinukil dalam Al-Huur al-Ain wa Manaamatu ash-Shalihin oleh Syaikh Ihsan Hasanain
No comments:
Post a Comment