Pages

Engkaulah satu-satunya

Ahad ... ahad ... ahad
Di saat hatiku gundah
Engkaulah satu-satunya tempat bertanya
Di saat jiwaku goyah
Engkaulah satu-satunya tempat berpasrah

Yaa sami'u yaa bashir ...
Engkaulah satu-satunya
Mendengar tangis kami ...
Membuka pintu maaf tuk kami
Menerima kehadiran hamba yg hina ini
disetiap titik detik ramai dan sunyi



yaa Wahhabu yaa rozzaq
Engkaulah satu-satunya
Memberi ...
tanpa batas
tanpa harap balas
tanpa terbendung sekat-sekat ras

ya tawwabu yaa rohiim
Engkaulah satu-satunya
Memberi harapan pada jiwa yang labil
Memberi kesempatan taubat pada akhlak yang jahil
memberi dan terus memberi meski telah hadir malaikat izroil

ya fattahu yaa 'aziz
Engkaulah satu-satunya
Menunjukkan jiwa yang hampa menuju cahaya
Menundukkan hati yang mendidih menuju ikhlash dan taqwa
mengarahkan pikiran yang kosong menuju mulia

yaa karimu yaa mu'iz
Engkaulah satu-satunya
Mengubah hina menjadi mulia
Mengubah sedih menjadi bahagia
Mengubah sepi menjadi ramai dalam jama'ah

yaa 'adlu yaa lathiif
Engkaulah satu-satunya pelindung ...
agar kami tidak menjadi orang yang dzalim
agar kami tidak menjadi orang yang terdzalimi
agar kami tidak muflis/merugi di akhirat nanti

Yaa mubdi-u yaa mu'id
Engkaulah satu-satunya
tujuan abadi tuk mengabdi
kekuatan abadi tiada tertandingi
tempat bergantung dalam dhoif setiap insani

hamdan syakirin
hamdan na'imiin
hamdan yuwafi ni'amahu wa yukafi-u mazidah
yaa robbana lakal hamdu...., 
kamaa yanbahi lijalali wajhikal kariim wa 'adzimi sulthonik.

Merendahkan Hati



kata siapa baju ini milikku?
aku hanya meminjamnya, efek domino dari sunnah-Nya
kata siapa uang ini hasil jerih payahku?
aku hanya menjemputnya

kata siapa sehat ini kuasaku?
aku hanya menjaganya
kata siapa ilmu ini hasil kecerdasanku?
aku hanya mengambil dan berusaha memaksimalkan manfaatnya


kata siapa sedekah ini dariku?
aku hanya mengembalikan apa yang lebih dari-Nya
kata siapa ibadah ini karena taqwaku?
aku hanya berusaha senantiasa dekat dengan-Nya ....
dengan pertolongan-Nya

kata siapa jabatan ini hakku?
aku hanya menjalankan amanah ..., dari-Nya
kata siapa aku berhak atas diriku?
nyawa ini adalah pinjaman dari-Nya

Bahagiaku bukan atas apa yang kumiliki
Bahagiaku bukan atas apa yang mungkin kuraih
namun ....,
Bahagiaku atas sadar diri Siapa yang memberi
Bahagiaku atas ikhlas dalam menundukkan diri kepada-Nya ..,
dan berbagi dengan hamba-Nya

Sungguh tak layak bagiku, untuk sombong
Sungguh tak pantas diriku, mengakui sesuatu dengan bohongSungguh ... dan sungguh
Dia Pemilik segalanya ...
Dia Maha bijak atas semua ...
Dia penguasa "sebab" setiap apa yang ada

Allahumma Anta Robbiy
Laa ilaaha illa Anta
Astaghfiruka
Laa hawla wa laa quwwata illa Bika

Hanya milik-Mu puja puji ini
Hanya Ridho-Mu tujuan hidup ini
Hanya kepada-Mu semua kan kembali
Hanya di sisi-Mu kami berserah hati dan diri ini

Emas Kehidupan


yang terdengar...
yang terlihat...
yang terasa...
tak semua harus dikatakan

rasa sedih...
rasa kecewa...
rasa marah...
tak semua harus diluapkan

Berbagilah kebaikan
Berbagilah pencerahan
Berbagilah apa yang terbaek tuk ke depan
karena setiap nafas akan dimintai pertanggungjawaban

Suatu saat air mata kan tumpah
bukan tuk sia-sia
mari gunakan tuk instropeksi diri
memohon petunjuk dan taubat kepada-Nya

Suatu saat telinga kan terasa panas
bukan tuk memantik amarah
mari dengarkan sebagai bahan renungan
atau tinggalkan ... mengganti dengan kesejukan
lantunan ayat-ayat Al-Quran

Suatu saat hati kan hampa bahkan mungkin pecah
bukan tuk kecewa
mari obati dengan sebuah keyakinan
akan yang terbaik dari-Nya
Lewat Dzikir,husnudzon dan ikhtiar hanya kepada-Nya

Suatu saat perasaan kan membuncah dalam lelah
bukan tuk meninggikan suara
mari ambil wudlu
ruku' dan sujud dua rakaat kepada-Nya
kemudian berusyawarah dengan kondisi yang lebih bersahaja

Suatu saat nyawa tidak lagi dipinjamkan
bukan tuk ditangisi atau disesali
mari persiapkan sejak dini
menjadikan dunia sebagai ladang tuk kehidupan setelah mati

dalam sedih
dalam kecewa
dalam marah
kehidupan tetaplah emas dalam sempat dan sempitnya.

===================================================
Sebuah syukur dan penghargaan atas kesempatan emas berupa kehidupan

AIR MATA IBU



Suatu hari, seorang anak bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa ibu menangis?"
Ibunya menjawab, "Sebab ibu adalah perempuan, nak." "Saya tidak mengerti ibu," kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kau memang tak akan mengerti…"

Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. "Ayah, mengapa ibu menangis?" "Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas," sang ayah menjawab. "Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan."

Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, dia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?" Dalam mimpinya dia merasa seolah-olah mendengar jawabannya:

"Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

"Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila dia telah membesar.

"Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

"Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.

"Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam apa jua keadaan dan situasi. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak- anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.

"Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sukar dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

"Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

"Dan akhirnya, Kuberikan wanita air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat dia gunakan bila-bila masa pun dia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya air mata ini adalah "air mata kehidupan."

"kasih seorang ibu terhadap anaknya, tidak berbelah bagi.."