Pages

Tak ingin merugi...

Tak bisa ku bayangkan
betapa gelap ruangan itu
betapa pengap, di kedalaman itu
betapa sempit, tak bebas gerakku
di dalam alam kubur
alam ketika nyawa dan tubuhku tak lagi akur

Tak bisa ku bayangkan
betapa menyesal kala itu
betapa sedih dan pilu
betapa ingin diberi kesempatan yang telah lalu

Tak bisa ku bayangkan
tak ada lagi yang bisa kuharapkan
tak ada lagi tempat berlari mencari perlindungan
tak ada lagi luang waktu...,
tuk sekedar menghela nafas dalam-dalam

Tak bisa ku bayangkan
ketika mulut tertutup, tanpa bisa dikendalikan
mata berbicara, tentang apa yang telah ia saksikan
tangan berkata, untuk apa ia digunakan
kaki mengungkap fakta, kemana ia dilangkahkan

tak bisa ku bayangkan
ketika harta benar-benar dipertanggungjawabkan
darimana ia didapatkan?
untuk apa ia dibelanjakan?
masihkah ada zakat yang belum ditunaikan?

Sungguh ..., tak bisa ku bayangkan
timbangan amal ringan di sisi kanan
rahmat tak kunjung didapatkan
syafaat tak dapat digapai karena kelalaian
Alquran tak bisa menjadi pendamping saat dibutuhkan
catatan amal tak hinggap di tangan kanan

tak bisa ku bayangkan
banyak orang berbondong atas kedzaliman
meminta ganti rugi di tengah hari pengadilan
tanpa lebih, tanpa kurang
Menjadi yang rugi, bangkrut atas perbuatan

na'udzubillahi min dzalik ...
tsumma na'udzubillahi min dzalik ...

kafaa bil mawti wa'idzon

Laa hawla wa laa quwwata illa billah
Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan-Mu
Cahaya petunjuk-Mu, menyinari gelap jiwa kami
Luasnya Rahmat-Mu, Melapangkan jalan kami
Syafaat Rasul-Mu, Menenangkan jiwa kami
Alquran-Mu, Meringankan beban kami
Kami berlindung kepada-Mu ...,
dari huru-hara di hari pembalasan nanti.

Allohumma ij'alna minal muflihin
Allohumma ij'alna min ibadikas sholihin

=======================================
- Mengendalikan diri dengan mengingat mati

No comments:

Post a Comment