Kondisi spiritual ini sangat berat bagi setan. Dia mendatangi orang itu lalu membisikannya, “ Wahai orang yang tak tahu malu dan keras kepala. Engkau tau kalau Allah tidak mengucapkan Labbaik dan tidak menjawab semua permohonan dan desakanmu, mengapa masih memaksakan diri ? sudah berapa banyak yang kau ucapkan wahai yang banyak berucap. Tak akan datang satu jawabanpun dari kerajaan. Berapa kali kau telah ucapkan Allah dengan penuh kesulitan..?"
Bisikan setan ini membuat hatinya hancur dan lirih. Diapun meninggalkan doa dan tertidur. Dalam lelapnya, dia bermimpi melihat Nabiyallah Khidir a.s berada ditaman yang hijau nan rindang, Nabiyallah Khidir a.s berkata padanya, “ Apa yang terjadi ?” mengapa engkau berhenti berzikir ?” apakah engkau telah berputus asa karena seringnya berseru pada-NYA ?”
Si Abid itu menjawab, “ Setiap kali kuucapkan ‘Allah.., ‘Allah…aku tak pernah mendengar jawaban ‘Labbaik..’ aku takut kalau aku telah terusir dari rumah ini; karena itulah aku berputus asa.”
Nabiyallah Khidir a.s berkata, “ Wahai pemunajat yang miskin papa ! Allah berkata kepadaku supaya menyampaikannya padamu, ‘
Engkau tidak harus mendengar jawaban Allah dari pintu dan dinding ? Allah…., Allah yang kau ucap ini maknanya ialah bahwa daya tarik Allah menyerumu kearah-NYA, ini merupakan Labbaik Allah kepadamu..
“ Wahai hamba yang yang diuji…, setiap ucapan Allah-mu adalah Labbaik-KU, Munajat dan lara-mu adalah pembawa pesan-KU. Takut dan cinta-mu adalah tali kasih sayang-KU. Disetiap Rabb-mu terdapat banyak labbaik..”
semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment