Pages

BERMU’AMALAT DENGAN FACE BOOK; HARAMKAH?

Oleh: Farid Nu’man Hasan
               
Sesuai dengan judulnya, ini adalah pembahasan bab muamalah, khususnya bermuamalah dengan orang kafir dan produk-produk buatan mereka, baik jual beli, hutang-piutang, atau pinjam meminjam. Dalam masalah ini, syariah yang mulia telah menetapkan hukum asal. Sesuai keumuman suarat Al Baqarah ayat 29:
  هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا
“Dialah yang menciptakan semua apa-apa yang ada di bumi untuk kalian ..”
Dari sinilah para ulama mengeluarkan sebuah kaidah agung dalam memberikan penilaian pada urusan  muamalah, yakni: Segala sesuatu pada dasarnya adalah halal, kecuali adanya dalil yang menunjukkan keharamannya.
Berkata Imam Asy Syaukani Rahimahullah dalam Fathul Qadir-nya tentang surat Al Baqarah ayat 29 ini:
قال ابن كيسان:  "خلق لكم" أي من أجلكم، وفيه دليل على أن الأصل في الأشياء المخلوقة الإباحة حتى يقوم دليل يدل على النقل عن هذا الأصل، ولا فرق بين الحيوانات وغيرها مما ينتفع به من غير ضرر، وفي التأكيد بقوله: "جميعاً" أقوى دلالة على هذا
Berkata Ibnu Kaisan (yakni Thawus, pen): (Menjadikan untuk kalian) yaitu karena kalian. Di dalamnya ada dalil bahwa hukum asal dari segala sesuatu ciptaan adalah mubah (boleh) sampai tegaknya dalil yang menunjukkan perubahan hukum asal ini. Tidak ada perbedaan antara hewan-hewan atau selainnya, dari apa-apa yang dengannya membawa manfaat, bukan kerusakan. Hal ini dikuatkan lagi dengan firmanNya: (jami’an) “Semua”, yang memberikan korelasi yang lebih kuat lagi dalam hal ini. “ (Fathul Qadir, 1/64. Mawqi’ At Tafasir)
Dengan kata lain, urusan haram atau halal, adalah dikembalikan kepada keberadaan dalil. Maka tidak boleh bagi siapa pun mengatakan ini haram itu halal, tanpa dalil.
        Dalil dari As Sunnah:
الحلال ما احل الله في كتابه والحرام ما حرم الله في كتابه وما سكت عنه وهو مما عفو عنه (رواه الترمذى)
            “Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitabNya, yang haram adalah yang Allah haramkan dalam kitabNya, dan apa saja yang di diamkanNya, maka itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, dihasankan oleh At Tirmidzi. Ibnu Taimiyah menjadikannya hujjah dalam Majmu’ al Fatawanya. Namun didhaifkan oleh Syaikh Al Albany dalam Tamamul Minah)
Dari sinilah berkata Imam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah:
أن كل شيء سكت عنه الشارع فهو عفو لا يحل لأحد أن يحرمه أو يوجبه أو يستحبه أو يكره
“Bahwa segala sesuatu yang didiamkan oleh syari’ (pembuat syariat), maka hal itu dimaafkan (mubah), tidak boleh bagi seorang pun untuk mengharamkan, atau mewajibkan, atau menyunnahkan, atau memakruhkan.”  (Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, Arba’u Qawaid Taduru Al Ahkam ‘Alaiha, Hal. 3)
                Maka, dengan dalil dan kaidah ini, menggunakan produk-produk orang kafir pada dasarnya adalah boleh, termasuk internet dan apa-apa yang terkandung di dalamnya seperti layanan pembuatan situs. (facebook, multiply, wordpress, blogspot, dan lainnya). Fakta sejarah pun menunjukkan kebolehan ini, yakni Rasulullah pernah berhutang dengan orang Yahudi, kafir Quraisy yang menitip barang kepadanya, Rasulullah mendapatkan Jubah Romawi yang sempit (Jubbatan Rumiyatan Dhayyiqatan),  Utsman bin Affan membeli sumur air milik Yahudi, dan contoh lainnya.
Kapan Muamalah Dengan Kafir Diharamkan?
                Pembolehan bermuamalah dengan orang kafir sangat luas, namun bukan berarti tanpa batas. Ketika muamalah tersebut membawa dampak positif bagi umat umat Islam, sehingga mereka bisa isti’marul ardh (memakmurkan bumi) –padahal kaum beriman lebih berhak untuk itu- maka mamalah seperti ini adalah peluang menunjukkan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin. Tetapi, ketika muamalah tersebut adalah muamalah yang merugikan umat Islam dan melemahkannya,  namun menguntungkan  orang kafir, dan menguatkan posisi mereka serta kekuatan mereka dalam merencanakan dan menjalankan makar dan serangan terhadap umat Islam. Maka, ini adalah muamalah yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, dan termasuk berserikat dalam kejahatan, menjerumuskan diri sendiri dalam kebinasaan,  dan ta’awun ‘alal itsmi wal udwan. Allah Ta’ala berfirman:
 وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
                “..dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah (5): 2)
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
                 “.. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al Baqarah (2): 195)
                Sikap memboikot orang kafir, karena kejahatan mereka bukanlah sikap emosional, melainkan perintah Allah dan RasulNya.  Jika    kita mampu memboikot ahli bid’ah dan para mujrim (pelaku kejahatan) yang masih muslim, sementara kita masih bermuamalah dengan orang kafir yang jelas-jelas memiliki agenda menghancurkan umat Islam, maka ini adalah keanehan.  Padahal mereka lebih layak untuk diboikot karena kekafiran dan kejahatannya.
                Allah Ta’ala dan RasulNya pernah memutuskan hubungan perjanjian dengan orang musyrik, karena  kejahatan mereka:
بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
                “(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).” (QS. At Taubah (9): 1)
                Jadi, pada batas ini, wajib bagi seorang muslim untuk tidak bermuamalah dengan orang kafir harbi dan produk-produk mereka, baik barang atau jasa, apalagi masih banyak alternatif barang dan jasa lainnya yang  bukan buatan mereka. Ada pun untuk kafir yang masih ingin hidup damai dengan umat Islam, maka mereka disikapi sebagaimana hukum asalnya.
                Maka, facebook jika terbukti merupakan produk dan sarana Zionis Yahudi untuk menyerang Islam, sebagaimana yang diberitakan ketika mereka menyerang Jalur Gaza, maka  wajib bagi kita untuk meninggalkannya. Apalagi jika ternyata penggunaan facebook sekedar untuk hal-hal yang melalaikan, iseng, korespondensi, dan lainnya yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam, maka keharamannya lebih kuat lagi. Sebab hal itu secara financial,   sangat menguntungkan mereka melalui iklan-iklan yang mereka dapatkan. Walau registrasi ke facebook adalah gratis.
Fatwa-Fatwa Ulama Tentang Boikot Kafir Harbi
                Berikut akan kami lampirkan fatwa-fatwa para ulama tentang pemboikotan kafir harbi yang menyerang Umat Islam.
  1. Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah  

السائل: شيخنا بما أن الحرب قائمة بيننا وبين اليهود ، فهل يجوز الشراء من اليهود ، والعمل عندهم في بلد أوروبا؟
الشيخ الألباني: الشراء من اليهود؟
السائل: نعم ، والعمل عندهم في بلد أوروبا يعني؟
الشيخ الألباني: نحن لا نفرق بين اليهود والنصارى من حيث التعامل معهم في تلك البلاد ، مع الكفار والمشركين إذا كانوا ذميين - أهل ذمة - يستوطنون بلاد الإسلام فهو أمر معروف جوازه.
وكذلك إذا كانوا مسالمين ، غير محاربين أيضاً حكمه هو هو ، أما إذا كانوا محاربين ، فلا يجوز التعامل معهم ، سواء كانوا في الأرض التي احتلوها كاليهود في فلسطين ، أو كانوا في أرضهم ، ما داموا أنهم لنا من المحاربين ، فلا يجوز التعامل معهم إطلاقاً
أما من كان مسالماً كما قلنا ، فهو على الأصل جائز


Syaikh Al Albani ditanya tentang hukum jual beli (syira') dengan Yahudi di Eropa Bolehkah?

Beliau menjawab:

"Kami tidak membedakan antara Yahudi dan Nasrani, seperti apa pun interaksinya dengan mereka di negeri tersebut (Eropa). Orang kafir dan Musyrikin jika mereka Dzimmiyyin -Ahludz Dzimmah- mereka berada ditengah-tengah negera Islam, maka sudah diketahui kebolehannya (bermuamalah dengan mereka), demikian juga jika mereka adalah orang-orang yang berdamai, bukan orang yang menyerang, maka hukumnya sama saja.
Ada pun jika mereka menyerang, maka tidak boleh bermuamalah dengan mereka, sama saja, apakah bermuamalah dengan Yahudi yang saat ini menjajah Palestina  atau mereka yang berada di negerinya sendiri  selama mereka masih masih menyerang kami   maka tidak boleh bermuamalah dengan mereka secara mutlak ! Ada pun jika mereka mau berdamai seperti yang telah kami katakan, maka pada dasarnya boleh.”

  1. Syaikh Muhammad Nashir As Sa’di Rahimahullah
                Fatwa  Beliau berjudul sebagai berikut:
بيان في فضل الجهاد في سبيل الله وأن المقاطعة الإقتصاديه ركن من أركان الجهاد
“Penjelasan Tentang Keutamaan Jihad fi Sabilillah dan Pemboikotan Ekonomi Merupakan Rukun di Antara Rukun Jihad.”

 
إخواني :
اعلموا أن الجهاد يتطور بتطور الأحوال ، وكل سعي وكل عمل فيه صلاح المسلمين وفيه نفعهم وفيه عزهم فهو من الجهاد ، وكل سعي وعمل فيه دفع لضرر على المسلمين وإيقاع الضرر بالأعداء الكافرين فهو من الجهاد، وكل مساعدة للمجاهدين ماليا فإنها من الجهاد .. فمن جهز غازيا فقد غزى، ومن خلفه في أهله بخير فقد غزى، وإن الله يدخل بالسهم الواحد ثلاثة الجنة : صانعه يحتسب فيه الأجر ، والذي يساعد به المجاهدين ، والذي يباشر به الجهاد .
ومن أعظم الجهاد وأنفعه السعي في تسهيل اقتصاديات المسلمين والتوسعة عليهم في غذائياتهم الضرورية والكمالية ، وتوسيع مكاسبهم وتجاراتهم وأعمالهم وعمالهم ، كما أن من أنفع الجهاد وأعظمه مقاطعة الأعداء في الصادرات والواردات فلا يسمح لوارداتهم وتجاراتهم ، ولا تفتح لها أسواق المسلمين ولا يمكنون من جلبها على بلاد المسلمين .. بل يستغني المسلمون بما عندهم من منتوج بلادهم، ويوردون ما يحتاجونه من البلاد المسالمة . وكذلك لا تصدر لهم منتوجات بلاد المسلمين ولا بضائعهم وخصوصا ما فيه تقوية للأعداء : كالبترول ، فإنه يتعين منع تصديره إليهم .. وكيف يصدر لهم من بلاد المسلمين ما به يستعينون على قتالهم ؟؟! فإن تصديره إلى المعتدين ضرر كبير ، ومنعه من أكبر الجهاد ونفعه عظيم .
فجهاد الأعداء بالمقاطعة التامة لهم من أعظم الجهاد في هذه الأوقات ، ولملوك المسلمين ورؤسائهم – ولله الحمد – من هذا الحظ الأوفر والنصيب الأكمل ، وقد نفع الله بهذه المقاطعة لهم نفعا كبيرا .. وأضرت الأعداء وأجحفت باقتصادياتهم ، وصاروا من هذه الجهة محصورين مضطرين إلى إعطاء المسلمين كثيرا من الحقوق التي لولا هذه المقاطعة لمنعوها ، وحفظ الله بذلك ما حفظ من عز المسلمين وكرامتهم
  ومن أعظم الخيانات وأبلغ المعاداة للمسلمين تهريب أولي الجشع والطمع الذين لا يهمهم الدين ولا عز المسلمين ولا تقوية الأعداء نقود البلاد أو بضائعها أو منتوجاتها إلى بلاد الأعداء ..! وهذا من أكبر الجنايات وأفظع الخيانات ، وصاحب هذا العمل ليس له عند الله نصيب ولا خلاق
 فواجب الولاة الضرب على أيدي هؤلاء الخونة ، والتنكيل بهم ، فإنهم ساعدوا أعداء الإسلام مساعدة ظاهرة ، وسعوا في ضرار المسلمين ونفع أعدائهم الكافرين .. فهؤلاء مفسدون في الأرض يستحقون أن ينزل بهم أعظم العقوبات .والمقصود أن مقاطعة الأعداء بالاقتصاديات والتجارات والأعمال وغيرها ركن عظيم من أركان الجهاد وله النفع الأكبر وهو جهاد سلمي وجهاد حربي
وفق الله المسلمين لكل خير وجمع كلمتهم وألف بين قلوبهم وجعلهم إخوانا متحابين ومتناصرين ، وأيدهم بعونه وتوفيقه ، وساعدهم بمدده وتسديده إنه جواد كريم رؤوف رحيم
  و صلى الله على محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Saya akan terjemahkan yang penting-penting saja:  ( digaris bawahi)

Kata Syaikh Nashir As Sa'di Rahimahullah ...:

Wahai suadara-saudaraku ..

Ketahuilah bahwa jihad akan terus berputar dalam berbagai keadaan. Semua upaya yang membawa maslahat dan manfaat, serta melahirkan izzah bagi kaum muslimin itu semua adalah jihad, semua upaya untuk mencegah kerusakan  bagi kaum muslimin itu adalah jihad, semua upaya untuk menghasilkan kerusakan bagi musuh kafirin itu juga jihad, dan semua bentuk bantuan bagi mujahidin itu juga jihad ...

Di antara jihad agung dan usaha yang paling bermanfaat adalah mempermudah akses ekonomi kaum muslimin, dan memperluas akses mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok dan  sekundernya .. , dan memperluas lapangan pekerjaan, perdagangan, usaha-usaha ekonomi, dan perbuatan mereka ini adalah jihad ...., dan yang paling agung adalah memutuskan akses bagi musuh, eksport mereka dan import mereka .. tidak memberikan kelapangan bagi mereka dan juga import mereka .. dan tidak membuka pasar-pasar kaum muslimin  dan tidak menempatkan pengusaha-pengusaha mereka di negeri kaum muslimin ... tetapi cukuplah kaum muslimin dengan produksi yang dihasilkan oleh mereka sendiri,  mereka mengimport apa yang mereka butuhkan dari negara islam saja ... begitu pula  produksi eksport dan barang-barang negeri muslim yang bisa menguatkan musuh, seperti minyak, maka ini secara khusus harus dicegah untk diekspor kepada mereka ... bagaimana mungkin negeri muslimin mengekspor sesuatu yang akan membantu dalam memerangi mereka sendiri?? sesungguhnya mengekspor minyak ke orang-orang melampaui batas itu merupakan bahaya yang besar .. dan mencegahnya merupakan jihad yang paling besar dan paling bermanfaat ..

 Maka berjihad melawan musuh dengan cara memutus hubungan secara total, merupakan jihad yang agung pada saat-saat ini ..
Tujuan dari pemutusan hubungan ekonomi, perdagangan, usaha, dan lain-lain, terhadap musuh merupakan rukun yang agung d antara rukun-rukun  jihad ..

(Catatan: Ini adalah salah satu fatwa  yang diterbitkan ketika perang Arab – Israel tahun 1973M, dan ternyata sangat efektif dan cukup di dengar oleh para pemimpin Islam. Sehingga saat itu Israel berhasil dikalahkan, sedangkan saat ini sama sekali tidak di dengar)
  1. Fatwa Syaikh Abdurrahman bin Jibrin  
س: لا يخفى عليكم ما يتعرض له إخواننا الفلسطينيون في الأرض المقدسة من قتل واضطهاد من قبل العدو الصهيوني، ولا شك أن اليهود لم يمتلكوا ما امتلكوا من سلاح وعدّة إلا بمؤازرة من الدول الكبرى وعلى رأسها   أمريكا  والمسلم حينما يرى ما يتعرض له إخواننا لا يجد سبيلًا لنصرة إخوانه وخذلان أعدائهم إلا بالدعاء للمسلمين بالنصر والتمكين، وعلى الأعداء بالذلة والهزيمة، ويرى بعض الغيورين أنه ينبغي لنصرة المسلمين أن تقاطع منتجات   إسرائيل     وأمريكا   فهل يؤجر المسلم إذا قاطع تلك المنتجات بنية العداء للكافرين وإضعاف اقتصادهم؟ وما هو توجيهكم حفظكم الله
 الاجابـــة:يجب على المسلمين عمومًا التعاون على البر والتقوى، ومساعدة المسلمين في كل مكان بما يكفل لهم ظهورهم وتمكنهم في البلاد، وإظهارهم شعائر الدين وعملهم بتعاليم الإسلام وتطبيقه للأحكام الدينية، وإقامة الحدود والعمل بتعاليم الدين وبما يكون سببًا في نصرهم على القوم الكافرين من اليهود والنصارى، فيبذل جهده في جهاد أعداء الله بكل ما يستطيعه؛ فقد ورد في الحديث:      جاهدوا المشركين بأموالكم وأنفسكم وألسنتكم     فيجب على المسلمين مساعدة المجاهدين بكل ما يستطيعونه، وبذل كل الإمكانيات التي يكون فيها تقوية للإسلام والمسلمين، كما يجب عليهم جهاد الكفار بما يستطيعونه من القدرة، وعليهم أيضًا أن يفعلوا كل ما فيه إضعافٌ للكفار أعداء الدين، فلا يستعملونهم كعمال للأجرة كُتّابًا، أو حُسابًا، أو مهندسين، أو خُدَّامًا بأي نوع من الخدمة التي فيها إقرار لهم وتمكين لهم بحيث يكتسبون أموال المؤمنين ويُعادون بها المسلمين، وهكذا أيضًا على المسلمين أن يُقاطعوا جميع الكفار بترك التعامل معهم وبترك شراء منتجاتهم سواء كانت نافعة كالسيارات والملابس وغيرها، أو ضارة كالدخان بنية العداء للكفار وإضعاف قوّتهم وترك ترويج بضائعهم، ففي ذلك إضعاف لاقتصادهم مما يكون سببًا في ذلهم وإهانتهم، والله أعلم.
Pertanyaan:
Tidak samar lagi bagi  Anda tentang apa yang kita saksikan menimpa saudara-saudara kita penduduk Palestina di bumi yang suci (Palestina), yahudi membantai dan membombardir mereka. Dan yahudi tidak bisa memiliki berbagai persenjataan canggih yang kini mereka gunakan kecuali karena dukungan dari negara superpower, diantaranya adalah amerika. Dan muslimin setiap kali melihat kenestapaan yang menimpa penduduk Palestina, mereka tidak menemukan satu solusipun untuk bisa membantu saudara-saudara mereka di Palestina, kecuali hanya doa memohon pertolongan dan kekuatan bagi penduduk Palestina dan doa memohon kehancuran dan kehinaan bagi yahudi. Dan sebagian kelompok muslimin yang memiliki kecemburuan agama, mereka berpandangan hendaklah kita memboikot produk-produk Israel dan amerika sebagai tindakan pertolongan yang bisa kita lakukan kepada saudara-saudara kita di Palestina. Pertanyaannya adalah apakah seorang muslim akan mendapatkan pahala di sisi Allah, jika ia memboikot produk-produk Israel dan amerika dengan niat sebagai wujud permusuhan kepada orang-orang kafir dan melemahkan ekonomi mereka? Dan bagaimana nasihat engkau, wahai Syaikh, semoga Allah selalu menjaga engkau.


Jawaban:
Wajib atas seluruh muslimin secara umum untuk ber-ta’awun alal bir wat taqwa (saling kerjasama untuk kebaikan dan ketaqwaan), membantu sesama muslimin di setiap tempat, sehingga bisa menopang mereka untuk bisa eksis dan establish di negeri tersebut (Palestina -pent). Dan membantu menopang eksistensi mereka adalah implemantasi syiar Islam; dan wajib atas muslimin seluruhnya untuk menegakkan perintah dan larangan serta mengamalkan segala piranti Islam sebagai bentuk perjuangan membela mereka dalam menghadapi kaum kafirin, baik dari yahudi maupun nashrani. Maka, wujudkanlah pertolongan itu dalam bentuk mendukung jihad untuk melawan musuh-musuh Allah dengan segala sesuatu yang kita mampu.
Rasulullah bersabda: Dan berjihadlah kalian untuk melawan orang-orang musyrikin dengan harta-benda kalian, jiwa-jiwa kalian, dan lisan-lisan kalian.
Maka, wajib atas setiap muslimin untuk membantu perjuangan mujahidin dengan apa saja yang mereka mampu lakukan dan berikan. Dan memberikan segala yang mereka mampu berikan demi kuatnya Islam dan muslimin.

Wajib atas setiap muslimin berjihad menghadapi orang-orang musyrik dengan segenap kemampuan; dan mereka pun wajib melakukan segala hal yang bisa melemahkan kekuatan orang-orang kafir karena orang kafir itu memusuhi Islam.
Maka, janganlah kalian menjadikan mereka pegawai kalian, baik juru tulis, akuntan, insinyur, ataupun pembantu kalian dalam setiap jenis pekerjaan yang bisa menjadikan mereka berkembang dan kuat dimana mereka mengais-ngais harta-benda muslimin dan menjadi boomerang buat muslimin.
Dan wajib atas setiap muslimin untuk memboikot seluruh kepentingan orang-orang kafir, semisal memutuskan kerjasama dengan mereka, memutuskan bisnis dengan mereka, baik dalam produk yang bermanfaat semisal mobil, fashion, dll., ataupun produk yang merugikan semisal rokok, semua ini dalam niatan implementasi permusuhan kepada orang-orang kafir dan melemahkan kekuatan mereka. Ini semua bisa melemahkan kekuatan ekonomi mereka dan akan berimbas pada kehinaan dan kelemahan mereka. Wallahu a’lam.
Abdullah ibn Abdurrahman ibn Jibrin
  1. Fatwa Syaikh Yusuf Al Qaradhawi
Beliau –hafizhahullah- telah lama menyerukan boikot, tetapi kewajiban boikot hanya pada barang yang masih ada ganti atau alternatifnya.
dakwatuna.com - Kembali Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Internasional menunjukkan pembelaannya yang tegas terhadap penderitaan rakyat Gaza, kali ini beliau memfatwakan keharaman jual-beli produk-produk Israel dan Amerika. Ia mengatakan dalam salah satu khutbah tentang problematika boikot ekonomi terhadap pihak-pihak yang memusuhi umat Islam yang dilansir oleh situs resmi beliau.
Al-Qaradhawi menegaskan:
“Ada jihad ekonomi, yaitu kita membuat fatwa, fatwa yang saya keluarkan bersama sejumlah ulama tentang keharaman jual-beli produk-produk Israel dan Amerika. Boikot, boikot semua produk-produk Israel dan Amerika adalah merupakan kewajiban setiap umat. Semua yang berbau produk Amerika.”
Beliau mengisyarakatkan bahwa kata “coca cola” berarti Amerika, Burger, Mc Donald, Pizza Hut, semua itu produk-produk Amerika.
“Setiap kali saya melihat produk-produk ini dada saya bergemuruh, jiwa saya meronta, kami ingin umat memboikot produk-produk ini. Bahkan cannel tv BBC, mobil sampai pesawat boing. Kami menghimbau pemerintah dan rakyat agar segera memboikot produk-produk ini, dan agar dibentuk semisal komisi atau panitia khusus untuk mengevaluasi sejauh mana efektifitas gerakan boikot dan penentuan skala prioritas boikot. Setiap produk yang ada gantinya, wajib diboikot. Apa yang menjadikan kita memiliki mobil produk Amerika, padahal kita mampu membeli mobil dari Jepang dan Jerman?? Kita tidak akan rugi sama sekali. Boikot ini hukumnya wajib bagi semua, baik sekala besar maupun kecil.”
Lebih lanjut beliau menegaskan:
“ Kami menghendaki umat Islam, laki-laki dan perempuan, ibu-ibu rumah tangga agar tidak membeli produk-produk Amerika. Boleh jadi ada produk-produk Israel dengan label lain, karenanya siapa yang mengetahui itu, wajib baginya untuk memboikot, hukumnya haram. Bahkan merupakan bagian dari dosa besar membeli produk-produk itu di masa sekarang ini. Ini bagian dari jihad yang ada dalam Islam, harus kita lakukan dan beritahu orang lain.”
Selain  emapat ulama ini masih banyak ulama lain yang menyerukan pemboikotan, seperti Syaikh Hamud Uqla Asy Syu’aibi, Syaikh Farid Al Washil, Syaikh Sayyid Ath Thanthawi,  dan lainnya.
Bagaimana Jika Facebook digunakan untuk menyerang balik mereka?
                Sebelumnya sudah saya terangkan bahwa dalam kondisi saat ini, selama Zionis Yahudi belum hengkang dari Palestina, selama mereka masih menjadi kafir harbi, maka selama itu pula kita harus memboikotnya.
                Dan, selama masih banyak sarana untuk melakukan perlawanan yang mandiri, atau atas bantuan orang-orang yang bersimpati kepada umat Islam, maka jangan menggunakan sarana dari  musuh walau untuk menyerang mereka. Apalagi belum ada bukti bahwa menyerang balik melalui facebook adalah cara yang efektif. Sebab, keuntungan yang mereka dapat lebih besar dibanding manfaat yang kita peroleh. Kecuali memang itulah jalan satu-satunya, jalan yang paling mungkin dan terbukti efektif, maka menggunakan sarana mereka ini, untuk menyerang balik merupakan sesuatu yang dibolehkan saat itu.
                Allah Ta’ala berfirman:
 وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
                “Dan balasan kuburukan adalah keburukan yang setimpal.” (QS. Asy Syura (42): 40)

Fatwa Boikot Di Negeri Minoritas Muslim
                Sebagian umat Islam ada yang hidup di tengah mayoritas umat lain. Mereka memiliki ketergantungan yang tinggi dengan produk-produk non muslim. Maka, kondisi ini harus diperinci. Tidak semua produk-prouk itu  berasal dari kafir harbi. Jika ada alternatif dari produk lain, maka mereka tetap wajib menghindar dari produk-produk musuh. Sebagai wujud jihad global melawan mereka, sebagaimana mereka pun melakukan kerusakan terhadap umat Islam secara global pula.   
                Jika keadaan sangat sulit, semua produk atau mayoritasnya dikuasai oleh mereka, maka ini adalah kondisi darurat bagi mereka. Maka, memanfaatkan produk musuh adalah sesuatu yang dimaafkan.
“..Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah (2): 173)
Ada kaidah:
الضَّرُورِيَّاتُ تُبِيحُ الْمَحْظُورَاتِ
                “Keadaan darurat membuat boleh hal yang terlarang.” (Imam As Suyuthi, Al Asybah wan Nazhair,1/155. Mawqi’ Al Islam)

Wallahu A’lam

No comments:

Post a Comment